Monday, July 25, 2011

Loe, Gue, End! Pengantar

Loe, Gue, End bukan teenlit atau karangan saya. Tapi berdasarkan email dari seseorang bernama Alana yang dikirim sejak tahun lalu 2010. Email itu baru saya 'notice" saat membersihkan mailbox tahun ini. Saya 'notice' karena "JUMLAH"nya yang banyak sekali dengan judul email yang beda-beda sehingga terkesan bukan SPAM. Entah kenapa lalu ada yg mendorong saya untuk membacanya. Isinya seperti curhat/diary. Ada part marah-marah juga sama saya karena merasa dicuekin karena hanya saya balas sekali. itupun borongan (reply to all) karena kesibukan yg tk memungkinkan saya membaca dan membalas satu persatu. Dan saat saya membaca tulisan semerawut banyak singkatan (kaya nulis sms gitu) dan juga banyak istilah2 yang tidak umum digunakan. Tapi saya terhanyut sekali.
Dalam hidup saya percaya TIDAK ADA KEBETULAN. jadi kalau email Alana baru menyentuh hati saya saat ini, ya artinya in timing dari Yang Maha Kuasa.

Sebelum mengedit dan mempost, saya minta ijin dulu dan alhamdulilah diijinkan walau terkesan "marah". Judul Loe, Gue, End saya ambil dari email terakhirnya yang berisi ijin sekaligus kemarahan sama saya.

Ikutin terus ya karena sungguh walaupun awalnya "liar" banget tapi hati saya mengatakan ini cerita jujur dari seseorang. seseorang yang merasa nyaman dengan dunianya tapi sekaligus juga merasa "bersalah". Makanya dia tumpahkan semua dalam tulisan secara anonimus karena tidak bisa bercerita/percaya sama orang lain.

Nama nama serta lokasi kejadian saya edit TOTAL. Karena nama dan lokasi itulah yang justru membuat saya YAKIN kalau cerita Alana ini adalah real. Namun untuk menjaga etika dan karena tidak bisa melakukan cek ricek pembuktian, haris saya ganti semua. Ini kan cerita Alana bukan saya punya bukti, nanti jadi fitnah kalau saya tulis dong :)

Menerjemahkan isi pikiran dan mengurut email Alana agar mudah dibaca butuh waktu dan tingkat ketelitian tinggi alias makan waktu. Kadang saya harus baca ulang 3-5 email agar bisa mengurut kronologi cerita agar mudah dipahami yang membaca.

Baca terus sampai (insyallah) selesai. Karena diakhir cerita ada peelajaran indah yang bisa dipetik dari sebuah kehancuran masa muda dan keluarga seseorang, Gusti Mboten Sare. Tuhan tidak pernah tidur.

Dan saya ingin sekali ketemu Alana. Tapi tidak memaksa. Saya yakin, dengan menjadi anonimus Alana justru akan merasa nyaman dan bisa jujur dalam tulisannya. Dan saya menghargai apalagi kalau dengan itu Alana bisa menumpahkan semua uneg uneg yang mendem dihatinya dan membuat ia merasa lega sedikit.

Semoga bermanfaat sharing dari Alana dan saya ini...

Zara



Hotel Room

18 comments:

  1. okaayy mba ZZZ, :))
    kalau begitu ditunggu sharing selanjutnya.. btw kalo mba nya mau ketemu sama si Alana Alana ini, aku diajak yaaaa... :*

    ReplyDelete
  2. Aku baca crita ini dr awal. Jujur aku sangat terkesan dng sikap Alana. Tp ada beberapa detail yg mnurut aku sangat kebetulan. Apa itu udh editan mba Zara atau emang real yg d tulis Alana. Anyway..ga sabar baca lanjutannya sampai habis.. :)

    ReplyDelete
  3. Mmba,,,,penasaran nnii uudah harrii ke dua aq ttunggu kelanjuutannya

    ReplyDelete
  4. Suka banget sama crita ini.Udah kyk addicted,sehari gak baca udah kyk berhari-hari.Ditunggu next part nya,can't wait to know the next story till end :)

    ReplyDelete
  5. Jangan lama2 dong updatenya, nungguin banget nih

    ReplyDelete
  6. Tadinya iseng baca.... eh jadi keterusan ga bisa brenti baca. Hidupnya seperti novel ya...

    ReplyDelete
  7. ni cewe kok ga jadi penulis novel aja, hebat bener cerita hidupnya, pengarang cerita horor cucok banget dah...

    ReplyDelete
  8. I love you Alana....belajar banyak dari pribadi mu yang jujur itu...

    ReplyDelete
  9. jujur, saya baru pertama kali baca dan terhanyut sama ceritanya! realistis banget, jadi nggak sabar nunggu lanjutannya. Salute!

    ReplyDelete
  10. Membaca judulnya,semula sy hanya mau mengajak cucu u/ikut baca krn bhsnya cerminan generasinya banget dan dlm gurauan dia acapkali menggunakan kalinat itu (lo gw end )trnyata justru mamanya (anakku )‎​Yăп̥ġ maniak baca ngikutin bab demi bab dan saat ini jd bhn diskusi qt berdua ,,, hahaha ,, ZZZ ,,, top banget !! Ada rencana dicetak sbg novel? Sy & anakku ( mamanya sang cucu ) ingin ada tandatanganmu asli di novel itu. (Susie Sukria)

    ReplyDelete
  11. seperti masuk ke dalam cerita yaaa ..

    ReplyDelete
  12. serasa berada dalam ceritanya,
    hmm boleh gak ya kalu saya pajang juga di blog saya

    ReplyDelete
  13. mbaaak buruan updatenya saya penasaran bgt :(:(:(

    ReplyDelete
  14. Bagus banget. Coba difilmkan ya, sehingga apa yang bisa diambil pelajaran dapat dinikmati orang lebih luas lagi

    ReplyDelete
  15. Baru baca satu bagian dan keknya ceritanya seru. Bahasanya gue suka, apa adanya, nggak berbelit-belit dan terkesan blak-blakan. Lanjutkan mba..!!!

    ReplyDelete
  16. mbak zara ,lanjutannya mana ? Pnasaran bgt ni ..

    ReplyDelete
  17. Pertama penasaran, karena Alana adalah anak penyanyi jazz favorit gue jaman dulu DPP, hmm.. tapi kalo baca ceritanya kok bokapnya dokter spesialis bedah plastik ya? hmm... berarti DPP itu bokap kandung apa tiri?? au ah gelaaappp... yang jelas salut sama Alana, walaupun tajir abis tapi nggak selalu pengen exist malah dia lebih seneng jadi anonymous, biar orang nggak ada yang tahu dia siapa anak siapa dll. Kereeeennn..... jangan sia-siakan masa mudamu ya, karena hidup nggak cuma hari ini, masa depanmu masih panjang. Kejujuranmu aku suka...nggak pake basa-basi.

    ReplyDelete
  18. apa bener ada cerita hidup org seprti itu?kayak nya wah bgt tuh hidup org,yg jelas cita nya nya asik bgt

    ReplyDelete