Sunday, October 21, 2012

MOTIVATOR nya para MOTIVATOR
Sebuah Catatan Skeptik tentang Profesi Motivational Speaker


Pertama tama , saya harap tulisan ini tidak menyinggung perasaan sebagaian teman baik yang percaya pada motivator maupun para motivator atau yang bercita cota jadi motivational speakers :) Ini hanya tumpahan analisa dan pikiran saya saja. Sukur sukur bisa menjadsi pencerahan bagi banyak orang.

Hampir 15 tahun lebih saya tinggal di Canada. Di negeri maju dimana yang namanya motivator itu sudah lama bermunculan tumbuh subur dan berkembang. Bahkan 10 tahunan lalu saja dokter chripractic saya sudah mulai berusaha ke arah sana. Menjadi seorang motivational speakers. Di berbagai media sudah banyak di kupas mengenai menjamurnya seminar seminar motivational dan semakin banyaknya muncul orang orang yang menjadi motivational speaker. Media menganalisa semuanya dan berkesimpulan bahwa : Motivational Speaker adalah the most wanted career nowadays. Kenapa? tentu saja karena iming iming "uang" yang tidak sedikit.

Motivator bisa dibilang sebagai "self made famous person" atau "self made Public figure". Beda dengan artis yang membutuhkan dukungan public dulu sebelum bisa famous. Dengan kata lain seorang artis terkenal karena masyarakat menyukai/tidak menyukainya. Sedangkan Motivator menjadi terkenal karena mereka memang membuat strategi agar "dikenal". Caranya? Ya memang tidak gampang. Tapi dengan banyaknya media media soc med online hal itu menjadi mudah sekali. Tinggal modal rajin nge tweet, bayar buzzer untuk nge RT dan get followers. Itu salah satunya.

Tapi yang menarik bagi saya adalah fenomena ini : apa kita ini perlu motivator untuk memotivasi diri? Bukankah motivator itu orang asing yang tidak mengenal kita? Dan karena itu juga semua kata kata bijak/motivational mereka sifatnya generik dong? Beda halnya jika kita pergi ke sebuah career coach. Dimana posisinya adalah one on one. si coach tadi punya data diri kita, mengenal kita, bicara dengan kita, menganalisa kita dan karenanya kemungkinan untuk mendapatkan "MOTIVASI" yang benar (di desain khusus sesuai karakter kita) menjadi lebih besar. Itu pertanyaan saya.

Beberapa kali saya melihat aksi panggung para motivator baik di workshop, dvd maupun di televisi. Sungguh (maaf) saya tidak termotivasi. Mungkin saking banyaknya buku-buku motivational yang saya lalap selama 15 tahun di Canada, kok kayanya semua yang di ucapkan motivator motivator itu pengulangan aja ya? hehehe. Dengan kata lain, sebenernya saya juga bisa kali jadi motivator kalau modalnya baca buku motivational sebanya mungkin, merangkum (aka nyontek) quote quote yang bagus kemudian menerjemahkan kedalam bahasa sendiri.

Dari 2 alinea diatas itu, kekhawatiran saya adalah "missleading" yg terjadi pada masyarakat pendengar setia dan pengikut setia (yang kadang bisa sangat fanatik loh!) yang mengkultus individukan motivator favorit mereka. Mereka mempercayai bahkan menjalankan nasihat nasihat yang diumbar secara generik dan dikutip dari orang lain pula. Menurut hemat saya, ini bisa berbahaya karena bisa menjadi sebuah "brain wash" yang dipercaya benar padahal belum tentu benar (belum tentu cocok buat semua orang / lingkungan/kondisi)

Satu contoh yang sangat sering saya tertawakan adalah kata kata ini dari seorang motivator : SEMUA BISA SUKSES. Aminnnn alhamdulilah. Tapi bukankah kita baru bisa merasa "sukses" jikia kita membandingkan diri dengan mereka yang "Gagal" ? Kalau semua sukses ngga ada yang gagal/kalah/tidak sukses harusnya "sukses' itu juga ngga ada dong ya? Sukses menjadi sesuatu yang "norma;" alias "biasa aja" kalau semua orang lantas jadi sukses? hehehe. Bingung ngga mbacanya? Mudah mudahan jelas ya...maksud saya. Ada orang Sukses karena ada orang yang tidak/kurang Sukses. Jadi kalau dibilang semua bisa sukses kok kayanya lucu ya?

Ditambah lagi secara psikologis dengan gaya orator dan pidato yang impresif, jorgan jorgan itu menjadi sangat MEYAKINKAN seakan sebuah JAMINAN. Saya akui untuk memberi semangat pada mereka yang sedang "down" ini upaya yang bagus. Namun untuk menjadi sebuah "kepercayaan" bisa berbalik menjadi senjata yang berbahaya juga :)

Ada sebuah contoh, teman saya yang rajin mengikuti workshop workshop motivational. Akhirnya dia jadi seperti kecanduan. bahkan jadi fans fanatik 2 motivational speaker. Dimanapun 2 motivational speakers itu membuat acara, dia pasti kejar dan ikuti. Dan benar sih, dia yang tadinya kurang percaya diri (karena pernah ketipu dan bangkut usahanya) kini jadi lebih percaya diri. Tapi.... yang menyedihkan kepercayaan dirinya itu tidak diikuti dengan PERBUATAN NYATA. no ACTION hanya menyerap kata kata insiprational para motivator tersebut. Mencintai secara buta tapi tidak menjalankannya. Akhirnya tahukah anda semua apa yang terjadi?

Karena sejak aktif jadi fans para motivator speakers itu , usaha dan bisnisnya malah jadi makin terlantar. Ilmu yang dia katanya dapat dari seminar2 motivasi itu kayanya ngga dijalankan. Akhirnya perusahaannya malah beneran bangkrut , uang habis buat buku seminar dll. Waktu tersita dan karena kepribadiannya berubah tak lama istrinya meninggalkannya. "mas Andi udah berubah mbak" begitu kata istrinya "Sayang perubahannya hanya baik buat dirinya sendiri, tapi ngga baik untuk bisnis dan keluarganya" tambahnya.

Tahukah Anda apa yang dilakukan teman saya setelah bener bener bangkrut gak punya apa-apa dan ditinggal istri itu? DIA MENJADI SEORANG MOTIVATOR! ahahaha Kebayang ngga kalau kelak dia menjadi terkenal? Pantes ngga kita mempercayai motivasi dari orang yang sebenernya cukma pinter cuap cuap tapi ngga menjalankan semua yang di cuap cuapin itu dalam hidupnya sendiri? Apakah itu teladan yang pantas ditiru dan layak memberi motivasi? Wooowww seraaaammm hehehehe

Saya tidak mengatakan semua motivator itu penipu atau ngga bener apalagi menjudge (ngga boleh menjudge orang ya...). Ada beberapa yang saya pribadi suka misalnya mas ANDRIE WONGSO. Saya tau persis jalan hidupnya perjuangannya dan sikap dia dan keluarganya seshari memang persis sama dengan apa yang dikatakannya di seminar seminarnya. Dengan kata lain he live his words. Juga MERRY RIANA itu fnatastis sekali dan dia sudah buktikan sendiri dengan prestasi nyata sehingga apa yang diajarkannya pada kita melalui seminar seminarnya adalah berdasarkan FAKTA dan karenanya menjadi ORIGINAL. Bukan hasi team research dari makalah atau seminar motivator lain hehehe

Inti dari curahan laptop ini adalah : Kita sebaiknya berhati hati dalam menelaah segala sesuatu. Jangan latah asal telen aja. Pilih dengan hati, lakukan dengan logika. Jika hati kamu bilang : sebaiknya kamu pergi ke workshopnya motivator X. pergilah kesana. Tapi sebelum kamu menelan dan menyerap kata kata bijak si X coba analisa dengan logikamu sendiri. Jangan sampai kamu menjadi orang lain (jadi copy an sang motivator ibaratnya) dan meninggalkan dirimu sendiri (yang sebenarnya punya banyak potensi - semua orang punya potensi! nah ini baru bener bukan semua bisa sukses hehehe)

Mau tau motivasi dari para motivator itu? Baca link ini : http://millionaireat24.com/top-30-motivational-speakers/


Salam hari Minggu
Zara yang lagi semedi ditemani Truffles







Hotel Room
GRAPHOLOGY
sebuah catatan after seminar bersama Deborah Dewi




Graphology merupakan salah satu cabang ilmu yang juga digunakan untuk “membaca” karakter diri seseorang melalui bentuk tulisan tangan. Menurut wikipedia, graphology adalah ilmu yang mempelajari tentang tulisan tangan. Graphology berasal dari bahasa Yunani, yaitu grafo yang berarti saya menulis dan logos yang artinya ilmu.

Sabtu siang itu entah kenapa saya kok ya bisa ngga ada acara, padahal biasanya selalu sibuk. Jarang saya ada waktu untuk menghadiri seminar - bahkan bisa dibilang saya termasuk orang yang paling males datang ke seminar dan lebih suka membaca buku dirumah jika ingin mencari tahu tentang sesuatu/buka wawasan. Tapi liwat twitter Jumat malam ngga sengaja saya kenalan dengan Debo yang ternyata pakar Graphology. Bahkan Debo konon satu satunya grapholog di Indonesia yang memiliki certifikat internasional.

Acara di Demang Cafe itu sudah mulai saat saya datang sedang rehat makan siang. Saya sempat ngobrol dengan Debo. Mungkin karena latar belakang saya adalah psikologi, obrolan dengan Debo enak sekali tek-toknya dan lancar dari segi pemahaman - kendati dilakukan dalam waktu yang lumayan singkat. Dan Debo membacakan analisa atas tulisan singkat saya yang bunyinya : I hope you still feel small when you stand besides the mountain (dalam tulisan tangan tentunya ya bukan ketikan hehehe)

Sungguh saya terkejut karena biasanya orang yang baru kenal dan hanya tahu Zara sebagai penulis/public figur akan punya persepsi umum yaitu : zara orangnya ramah (jiah) seneng ngobrol. lucu, blak blakan, cepet akrab, ceria, semangat bla bla bla bla deh pokoknya (yang kenal aku pasti setuju kaaannn? hihihi) Tapi Debo yang baru jumpa hari itu dengan saya malah punya analisa yang "mengejutkan". Saya sendiri kaget dan langsung kpelek klepek percaya akan kebenaran ilmu graphology ini. Karena bisa menyingkap sisi lain diri saya yang lebih dalam/privat yang selama ini tidak saya tunjukkan kepermukaan.

Kemudian lebih seru lagi menurut Debo sesorang bisa membuang sisi negatif dari karakternya dengan latihan merubah sebuah huruf yang dominan akan sisi negatif tersebut. Contoh : orang ujung tulisannya cenderung kebawah itu menunjukkan karakrer minder isecura kurang pe-de. Dengan latihan 10 menit perhari selama 21 sampai 30 hari jika kemudian berhasil merubah cara menulisnya karakter negatif tersebut bisa ikut lenyap! Jadi semacam terapi from outside to inside. Sangat beda dengan ilmu psikologi yang semua berawal dari "mind setting" alias inside untuk memperbaiki outcome (outside)

Saking tertariknya tulisan yang dianalisa Debo itu saya simpan dan hari ini saya mulai latihan 10 menit (sampe pegel karena udah jarang tulis tangan) membenahi dan mengubah huruf yang katanya memuat sisi negatif tersebut (yang ingin saya perbaiki sejak lama) Insyallah berhasil ya dan saya bisa menjadi manusia yang lebih berguna lagi dan bisa melakukan lebih banyak hal dan terobosan lagi dikemudian hari.

Sebagai rasa terimakasih, saya lalu mengajak Debo untuk membuat workshop bareng. Graphonogy dari Debo dipadu psikologi dari Zara. Mungkin akan menarik? Apalagi jika dipandu MC kondang dan kocak seperti Alvin Adam ? Ada masukan? Silahkan tulis masukan dan pendapat kamu tentang workshop Grapho-Phsyco Debo Zaran di kolom komentar jangan lupa sebutkan kota dimana kamu berada yaaaa

Untuk yang ingin tahu lebih banyak tentang debo ini websitenya www.askdebo.com



Hotel Room

Friday, October 19, 2012

LOE GUE END
Behind The Scenes - sebuah percikan hati




Alhamdulilah akhirnya film Layar Lebar Loe Gue End! selesai produksi dan akan segera hadir di cinema cinema 21 se Indonesia tanggal 1 November 2012. Saya yakin telah memberikan yang terbaik dan doa dari semua sahabat juga membantu proses produksi film ini ( Amin )

Pada saat shooting alhamdulilah tidak ada masalah yang berarti. Masalah selalu ada dan yang namanya ben trok salah paham ngambeg dan intrik intrik kerja bagi saya adalah hal yang biasa. Mungkin karena saya tipe orang yang "no offend" and "no hard feeling". Blak blakan. Kalo ada yang saya gak sreg ya langsung tercetus begitu saja baik di depan orangn ya langsung atau di depan pihak lain yang terkait. Jika selama produksi ada yang kurang sreg sama Zara, mohon dimaafkan ya. Berkumpulnya orang orang yang belum terlalu mengenal sifat pribadi masing2 memang pasti akan mengalami benturan benturan namun jika kita semua berhati legowo semua benturan itu justru adalah berkah yang mestinya membuat kita lebih saling mengenal satu sama lain. Kata pepatah : tak kenal maka tak sayang :) Semoga benturan yang terjadi selama produksi membuat tim Loe Gue End menjadi saling sayang satu sama lain.... (Sulit tapi bukan berarti mustahil)

Karakter sutradara AWI SURYADI yang kalem sangat membantu suasana. Walau ada juga momen si kalem ini rada "teriak" hehehe. Sementara yang udah biasa teriak-teriak malah lama lama gak diladenin. Kalo orang yang selalu diam, sekali teriak dikit aja langsung semua pada istighfar hehehe. Two thumbs up buat Awi, personally, I thanked you for making it happen. Gambarnya bagus dan beda dengan film film Indonesia lain (menurut saya pribadi ya)



Penulisnya juga harus saya kasi TWO THUMBS up, mas ARCHIE HAKIGERY yang menyempurnakan novel saya menjadi singkat padat dan memberi ruang berkarya bagi sutradaranya. Without you all of this will not happen bro!

Rekan produser , Uncle Chandir yang dengan ke wise an dan kesabarannya, panutan saya dan REM saya saat mengalami frustrasi dan mangkel yang tak tertahankan menjalani 17 hari shooting LGE. Nisha yang multitasking dan "adem ayem" : you are bigger than you think you are girl!

Tak lepas bantuan dari sahabat sahabat lain yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu. Mohon maaf kalau ada yang lupa di mention tolong Zara nya diingatkan. ADE ANDRINI dari Bird Cage (dan sis Chu Chu ) bro MIKE LEWIS dan direksi NEGEV RESTO serta teman gokils dari MRA group sang media partner kami. Juga dari TOP1 oil untuk billboard spots nya. Jangan kapok ya bantu Zara..... terimakasih atas pengertiannya akan ketidak sempurnaan produksi kami ini (kan ga ada yang sempurna di dunia ini ya, yang jelas kami sudah mengusahakan yang terbaik namun masih ada celah celah kesalahan juga disana sini) Mba dewi dan Pak DANNY dari SSR School academy yang telah berbaik hati Insyallah kedepannya kita bisa bekerja sama ya berkolaburasi dalam satu produksi?

Belasan tahun saya mendalami (dan hidup) dari dunia produksi film (dan sinetron) tapi baru kali ini saya secara intens terlibat langsung dari nol sampai akhir. Akhirnya kehabisan nafas juga sehingga saat Road Show tak bisa ikut hadir. Untung ada mas ERRY WIBOWO dan CASKO yang sangat mensupport roadshow kami di Semarang Yogya Magelang surabaya dan Bali. Trimakasih trimakasih semoga Allah membalas kebaikan mas Erry dan Casko sang pemegang rekor foto Muri ini.

Kalau ada salah ketik mohon dimaafkan ya para pembaca sekalian.

Saatnya Zara semedi lagi move on to my next project - my dream - yaitu VINZA INC, bersama sahabat jiwa IVANNA menuntaskan kerjaan yang selama ini tertunda karena menyelesaikan Loe Gue End!. Mengapa saya full focus di LGE karena saya punya tanggung jawab moril kepada sang pemilik cerita (ALANA) dan pembaca novel Loe Gue End! Mudah mudahan kerja keras ini tidak mengecewakan dan membawa KEBAIKAN untuk bersama sesuai missinya : SAY NO TO DRUGS (untuk ini saya berterimakasih pada YAYASAN STIGMA dan sis IRINE ROBA yang telah mengenalkan saya dengan WULAN STIGMA) Terharu saya saat sakit sakit Wulan masih sempat ke lokasi men supervisi adegan adegan yang berkaitan dengan narkoba. Support dari BNN via mas FIRMAN GANI juga harus saya syukuri. Semoga film ini bisa menyentuh hati generasi muda bahwa : THE DREAM LIFE STYLE with alcohol drugs and party all the time lebih baik disimpan dalam dream saja - sebab BAYARANNYA terlalu mahal untuk semua itu. Be yourself! We dont need drugs to be happy and content. All we need is an understanding to who we really are and what is our purpose of life.

Di usia yang ke 43 ini, sebagai ibu dari 2 anak yang memasuki usia remaja, keprihatinan saya akan bahaya alkohol narkoba dan life style anak muda saya tumpahkan dalam LOE GUE END! END your relationship with drugs today! watch the trailer HERE :






Wass
Zara Zettira ZR

Hotel Room