Sunday, March 31, 2013

Esensi Bahagia

TIGA ESENSI MENUJU BAHAGIA
Zara Zettira ZR




Dari sejak kecil, sampai usia 44 ini saya masih belum punya jawaban kalau ditanya soal proses kreatif dan bagaimana asal mula menjadi penulis. Padahal karir saya sebagai penulis sudah melewati 3 atau bahkan mungkin 4 jaman. Sejak masih SD kelas 4 usia 10 tahun sampai sekarang, boleh dibilang saya menulis karena ingin menulis.

Mungkin itu sebabnya saya tidak kerrasan lama di dunia skenario televisi. Apalagi setelah televisi kita memasuki trend stripping (serial harian). Saat itulah saya mengatakan 'cukup'. Dan kembali pada gaya menulis saya sebelumnya. Gaya yang membuat saya mencintai dan menghargai tulisan saya sendiri. Jelek bagus itu tergantung penilaian masing-masing pembaca. Yang penting bagi saya adalah sharing. Sharing / berbagi adalah bagian penting dalam hidup dan karakter saya. Saya senang bercerita, senang juga mendengarkan cerita. Bukankah dengan membuka diri orang lainpun akan membuka dirinya untuk kita?

Sejak aktif di Twitter, kebutuhan sharing saya semakin terpenuhi. Alhamdulilah Puji Tuhan. Networking secara maya juga membuat saya semakin mudah di akses oleh banyak sahabat. Berbagai insiprasipun muncul dari dunia maya tersebut yang sebagian menjadi wujud nyata dalam kehidupan secara perlahan. Misanya menemukan sahabat baru atau kolega bisnis melalui dunia maya.

Setelah rehat 2 bulanan secara total, kerinduan membawa saya kembali ke Twitter dan proses rehat 2 bulan membuat saya merasa fresh dan menghadirkan pemikiran-pemikiran baru. Selama 2 bulan (60 hari) pemikiran baru itu saya godok dan bahas di kepala sendiri sampai akhirnya meledak (ini metode penulisan saya)dan harus dikeluarkan/di share.

Seperti karya novel LOE GUE END! yang awalnya hanya tulisan bersambung di BLOG ini (kemudian menjadi fenomena, membuat saya mendirikan publishing sendiri dan di angkat ke layar lebar) tulisan inipun akan saya share di BLOG. Gratis. Namanya juga sharing. Kalau nantinya dibukukan, maka itu adalah atas dasar permmintaan sebagian besar pembaca yang ing mengoleksi hardcopy nya.

Maka, yes...silahkan di share link / tulisan di BLOG ini. Yang intinya akan membahas soal 3 ESENSI MENUJU BAHAGIA. Ini hasil pengalaman hidup selama 44 tahun dan perenungan di beberapa momen kritikal dalam hidup saya, melewati ujian berat berkali-kali. Sesuatu yang saya amati terjadi di hampir semua orang, namun sering kurang disadari dan kurang dianalisa / direnungkan. Maka saya rangkum sebisa saya dengan gaya bahasa seorang Zara. Di dalamnya ada filosofi, ada canda, ada sindiran namun semua bertujuan sama. Selalu dan senantiasa, saya ingin memotret fakta dan menyentuh hati semua orang lewat tulisan hasil perenungan.

3 ESENSI KEHIDUPAN ZARA adalah Niat, Fokus dan Bersyukur . Di dalam NIAT ada banyak aspek yang insyallah bisa jadi panduan untuk menetapkan niat. Membedakan keinginan dengan kebutuhan. Membuat skala prioritas dalam meraih sesuatu. Di dalam FOKUS sebagian ilmu psikologi yang saya petik di bangku kuliah (Faklutas Psikologi Univ Indonesia)ditambah pengalaman hidup menjadi penulis yang konsisten dalam "perubahan jaman" serta pengalaman di dunia pergaulan dan networking sampai pada cara mengarahkan fokus itu sendiri melalui disiplin bahkan meditasi. Terakhir dalam BERSYUKUR ada ajakan untuk tahu batasan kebutuhan kita. Tahu kapan harus mengaatakan cukup. Bisa mengukur diri sehingga tidak kebelinger menjadi addict (kecanduan itu bukan hanya pada narkoba atau alkohol tapi juga bisa paada karir, uang, kekuasaan). Kenberanian untuk keluar dari zona nyaman dan keinginan untuk sharing dengan orang lain melalui pencapaian kita.

Mulai APRIL rajin rajin ngecek BLOG ini, karena setiap Segmen dan BAB akan Zara posting harian atau dua hari sekali ya. Semoga bermanfaat dan silahkan penasaran dulu :)

Salam
Zara




Hotel Room

Friday, March 29, 2013

April Sebuah Catatan

HELLO! April !!!



Sebenarnya, saya nggak punya kewajiban untuk melaporkan apapun pada sahabat dunia maya saya di twitter maupun facebook :) tapi nggak tahu kenapa, kayaknya gulity feeling banget kalau lama nggak menyapa di twitter. Apalagi nggak membalas DM atau pertanyaan. Walau tidak online langsung, saya suka dengar khabar situasi Social Media Akun saya liwat kerabat dan sudara yang cukup dekat. Misalnya kemarin ada yang SMS saya katanya gini : MBak, banyak yang nanyain tuh di twitter.

Terus terang, sejak February lalu, jangankan social media, handphone sayapun lebih sering OFF. Soalnya ON pun jarang bisa ngecek apalagi membalas pesan-pesan yang masuk dari sekitar 1200 contact saya di 3 handset :) Dari blackberry, Iphone sampai Ipad total contact list saya sekitar 1200 an (Oh My God!!! hahahaha) Biasanya kalau sedang loaded dan butuh rehat hanya satu handset yang ON yaitu yang isinya hanya anak-anak, orang tua dan beberapa sahabat saja.

Pertama tama syukur alhamdulilah karena akhirnya masih bisa aktif lagi, online, nulis,m bertukar khabar dan sapa - setelah sekian lama semua akun social media saya di handle sementara oleh aspri (asisten pribadi saya). itupun hanya sebatas teknis saja sebab aspri saya ini kadang tidak tahu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang masuk ke mailbox twitter, BB, facebook dll sebagainya. Minimal friends list saya aman, kalau ada yang request aspri saya akan klik accept - hanya sebatas itu. Tapi di benak saya selalu terasa sebagai "hutang" kalau lama menjadi tanda tanya alias menghilang.

Untuk yang masih care sama Zara, berikut sekedar news saja bahwa sejak January 2013 sebenarnya sedang mendapat cobaan Tuhan melalui kesehatan - yang mana cukup serius. Tapi karena load kesibukan yang tinggi, Zara mengabaikan tanda-tanda dan sentilan sentilan kesehatan itu. Akhirnya tumbang di Febuary 2013 yang akibatnya fatal harus bed rest, pemeriksaan menyeluruh total sampai operasi. Apa penyakitnya? Sisakan itu sebagai privacy Zara ya... :) Karena berobat dan operasinya juga harus pake acara ke luar negri segala, maka waktu yang ada semakin berkurang. Jangankan untuk ber soc-med, untuk pekerjaan utama saja banyak yang terbengkalai alias tertunda dengan musibah sakit ini.

Jika mengamati twitter Zara, mungkin ada momen-momen dimana isi tweet tweet Zara agak "melankolis" :) Melankolis tapi tegar lho... hahaha. Itu menandakan Zara ini manusia biasa bukan manusia super yang perlu dipuja puji :) Biasa saja. Sama saja dengan semua yang lainnya. Ada momemen ingin bercanda, ada momen sedih, ada juga momen putus asanya. Tapi putus asa nggak boleh lama-lama ya....

Tapi inilah pelajaran yang harus Zara terima karena "bandel". Orang yang ngga sakit parah aja kesibukannya ngga sebanyak Zara. Ini, yang udah kena penyakit yang konon "belum ada obatnya" itu masih kegiatannya seratus kali lebih banyak dari orang sehat :) Dengan kata lain Zara memaksakan diri. Memaksakan diri bukan karena AMBISI melainkan karena rasa tanggung jawab padsa orang lain. Kalau Zara nggak bekerja maka efeknya akan banyak ke berbagai pihak. Walaupun akhirnya semua pihak pihak itu memaklumi kesehatan Zara setelah akhirnya diriku "tumbang" dan nggak bisa lagi menutupi kondisi sebenarnya.

Satu hal yang membuat saya kelihatannya "superwomen" adalah karena sejak kecil saya terbiasa untuk tidak cengeng dan tidak manja. Kalau sakit suka nggak mau di rasa-rasa atau dimanja manja. Misalnya waktu TK saya jatuh gegar otak - tapi cuek. Muntah muntah dan pusing saya abaikan, sampai akhirnya makin mencurigakan pas periksa ke dokter ternyarta gegar otak (jatuh dari mainan panjat-panjatan). Yang diobatin cuma luka di dengkul dan siku lengan saja... hehehe. Kebiasaan itu terbawa sampai dewasa. Dan ini bukan kebiasaan yanbg baik - cuek sama rasa sakit - jadi jangan ditiru ya....

Sejak 2001 penyakit ini sudah ada dalam diri Zara. Tapi bisa terkendali. Caranya selain obat dan vitamin khusus juga dengan meditasi dan menjaga hati selalu happy, jauh dari dengki dan prasangka. Alhamdulilah sifat nature Zara memang mendukung. Tidak bisa tidur kalau ada masalah - jadi semua masalah selalu saya selesaikan sebelum tidur tidak dipendem lama lama sampai meledak :) Saya juga tipe orang yang live for the momment. Dan berprinsip bahwa ajal di tangan Tuhan sepenuhnya. Yang penting saya merasa siap dipanggil Dia kapan saja. Dan kesiapan itu diantaranya adalah dengan tidak punya hutang (uang maupun maaf) tidak punya dendam dan insyallah cukup amal ibadah. Karena amal ibadah itu tidak bisa dihitung dengan pasti, yang saya lakukan adalah memperlakukan pekerjaan dan hubungan sosial sebagai ukurannya.menjaga silaturahmi dan bekerja bagi saya adalah bagian dari amal ibadah saya...

Dari prinsip itulah muncul rasa bersalah ketika lama tidak menyapa menjawab dan berhubunbgan di soc med. Padahal isinya sebagian besar juga teman dunia maya yang tidak kenal langsung alias fans :) Tapi kan Zara menempatkan diri itu sama dengan semua orang, jadi apa yang dirasakan mereka (kalian) juga Zara rasakan. Alhamdulilah weekend panjang Paskah ini kesehatan sudah mulai membaik, kegiatan sudah mulai teratur lagi dan mudah-mudahan hari berikutnya bisa mulai meluangkan waktu untuk ber soc med lagi - Amin.

Khabar terbaru Zara adalah : menjadi pem red di majalah Hello! Indonesia. Majalah ini adalah franchise magazine dari Spain yang beredar di berbagai negara dengan berbagai versi bahasaa dari Russia, Mexico hingga England, Canada dan Malaysia. Sebelumnya pem red majalah ini adalah Susan Bachtiar - karena Susan mau fokus mengurus keluarga maka Zara menggantikan. Momen ini datangnya pas, di saat Zara sedang butuh untuk slow down sedikit. Dengan bekerja kantoran 9 to 5 (jam 9 sampai jam 5) tiap harinya, hidup saya jadi lebih teratur dan tidak terlalu lelah.

Sisa waktu sehabis kerja juga saya gunakan untuk kegiaran kerja lain yang tidak terlalu berat yaitu mengurus warung /kedai saya, KEDAI BIBI bersama 2 sahabat Fanny Rahmasari dan jeng Tania Panjaitan :) @fannyrahmasari @Taniapanjaitan @Kedaibibi . Kedai ini sederhana - tapi suasananya akrab. Letaknya di belakang KFC Kemang Raya, disebuah foodpark bernama D'Tents. Di dalamnya ada kedai-kedai tenda diantaranya milik mba Ermy kulit, Connie Constantia dan mbak Paula istrinya mas Ongky Alexander (pas disebelah kedaai saya alias tetanggaan) Kedai Bibi ini lahir dari persahabatan dan kesukaan kami sama jajanan makanan khas tertentu. Jadi isi menunya disesuaikan dengan selera kami bertiga hahaha. Fanny paling suka minuman segar jadi Fanny in charge menyiapkan teh dan kopi tarik, es lecy es lidah buaya es cincau es limun Itali dan sebagainya. Tania hobbynya masak makanan yang lebih "heavy" misalnya Asem asem Iga, soto ayam, tom yam sup, nasi goreng dan sebagainya. Sementara saya paling suka cemilan macem otak otak 0 perkedel , bakwan jagung dan gorengan. Jadi masing masing menyumbangkan menunya. Dan uniknya, SEMUA masakan di KEDAI BIBI ini adalah home made. Dibuat dirumah masing masing (adonannya) kemudian di siapkan (di goreng atau direbus) di Kedai - fresh saat ada yang pesan. Jadi weekend saya isi dengan masak - menyiapkan adonan perkedel, bakwan, tepung panir dll untuk stok dagangan KEDAI BIBI. Mampir ya... untuk info up date bisa follow twitter kita @KedaiBibi

Alhamdulilah kedai yang baru buka 3 mingguan ini cukup ramai. Selaib jadi tempat kumpul teman-teman madia juga jadi tempat reuni teman-teman semua. Ibaratna KEDAI BIBI connecting people banget deh :) Ajang silaturahmi sambil makan makanan rumahan di suasana santai sangat (pake sendal jepit dan ngga usah dandan atau gengsi gengsian mikirin penampilan) Harganya juga murah meriah - misalnya Lunch set naasi Bogana plus desert pisang Caramel Fanny itu cuma 25 ribu aja - nasi tom yam plus bakwan atau perkedel juga sama cuma 25 ribuan. Pokoknya menu kita yang paling mahal harganya cuma 25 ribu kok hahahaha

Selain majalah HELLO! dan KEDAI BIBI, zara juga masih menyiapkan beberapa novel baru. Baik novel sendiri maupun novel karya penulis lainnya dibawah bendera VINZA INC boutiqe publishing bersama Ivanna Veronica. Vinza Inc. ini khusus menerbitkan secara inbdependent. Tapi kita tidak Print on Demand (print in demand biayanya mahal sekaliiiii huhuhuuu kasihan penulisnya). Kita menggabungkan metode penerbit tradisional dalam skala lebih kecil dan fokus pada penjualan online/direct. Disini penulis dan publishing house bekerja sama secara fair jadi mirip bank Syariah hahaha. Usaha sama sama, modal sama sama insyallah tidak ada yang (merasa) dirugikan.

Tiga kegiatan itulah yang kini pelan pelan Zara lakukan - kegiatan yang santai dan tidak terlaly butuh aktifitas fisik seperti shooting :) Sambil masih terus menjaga kondisi kesehatan agar momen kolaps tidak terulang lagi. Untuk sementara sekian dulu dari Zara ya.... mohon maaf yang pesan pesannya belum terbalas atau janji janji yang belum terlaksana....mohon doa dan keikhlasan sahabat semua.

Wass
Zara


Hotel Room