TIGA ESENSI MENUJU BAHAGIA
Zara Zettira ZR
Dari sejak kecil, sampai usia 44 ini saya masih belum punya jawaban kalau ditanya soal proses kreatif dan bagaimana asal mula menjadi penulis. Padahal karir saya sebagai penulis sudah melewati 3 atau bahkan mungkin 4 jaman. Sejak masih SD kelas 4 usia 10 tahun sampai sekarang, boleh dibilang saya menulis karena ingin menulis.
Mungkin itu sebabnya saya tidak kerrasan lama di dunia skenario televisi. Apalagi setelah televisi kita memasuki trend stripping (serial harian). Saat itulah saya mengatakan 'cukup'. Dan kembali pada gaya menulis saya sebelumnya. Gaya yang membuat saya mencintai dan menghargai tulisan saya sendiri. Jelek bagus itu tergantung penilaian masing-masing pembaca. Yang penting bagi saya adalah sharing. Sharing / berbagi adalah bagian penting dalam hidup dan karakter saya. Saya senang bercerita, senang juga mendengarkan cerita. Bukankah dengan membuka diri orang lainpun akan membuka dirinya untuk kita?
Sejak aktif di Twitter, kebutuhan sharing saya semakin terpenuhi. Alhamdulilah Puji Tuhan. Networking secara maya juga membuat saya semakin mudah di akses oleh banyak sahabat. Berbagai insiprasipun muncul dari dunia maya tersebut yang sebagian menjadi wujud nyata dalam kehidupan secara perlahan. Misanya menemukan sahabat baru atau kolega bisnis melalui dunia maya.
Setelah rehat 2 bulanan secara total, kerinduan membawa saya kembali ke Twitter dan proses rehat 2 bulan membuat saya merasa fresh dan menghadirkan pemikiran-pemikiran baru. Selama 2 bulan (60 hari) pemikiran baru itu saya godok dan bahas di kepala sendiri sampai akhirnya meledak (ini metode penulisan saya)dan harus dikeluarkan/di share.
Seperti karya novel LOE GUE END! yang awalnya hanya tulisan bersambung di BLOG ini (kemudian menjadi fenomena, membuat saya mendirikan publishing sendiri dan di angkat ke layar lebar) tulisan inipun akan saya share di BLOG. Gratis. Namanya juga sharing. Kalau nantinya dibukukan, maka itu adalah atas dasar permmintaan sebagian besar pembaca yang ing mengoleksi hardcopy nya.
Maka, yes...silahkan di share link / tulisan di BLOG ini. Yang intinya akan membahas soal 3 ESENSI MENUJU BAHAGIA. Ini hasil pengalaman hidup selama 44 tahun dan perenungan di beberapa momen kritikal dalam hidup saya, melewati ujian berat berkali-kali. Sesuatu yang saya amati terjadi di hampir semua orang, namun sering kurang disadari dan kurang dianalisa / direnungkan. Maka saya rangkum sebisa saya dengan gaya bahasa seorang Zara. Di dalamnya ada filosofi, ada canda, ada sindiran namun semua bertujuan sama. Selalu dan senantiasa, saya ingin memotret fakta dan menyentuh hati semua orang lewat tulisan hasil perenungan.
3 ESENSI KEHIDUPAN ZARA adalah Niat, Fokus dan Bersyukur . Di dalam NIAT ada banyak aspek yang insyallah bisa jadi panduan untuk menetapkan niat. Membedakan keinginan dengan kebutuhan. Membuat skala prioritas dalam meraih sesuatu. Di dalam FOKUS sebagian ilmu psikologi yang saya petik di bangku kuliah (Faklutas Psikologi Univ Indonesia)ditambah pengalaman hidup menjadi penulis yang konsisten dalam "perubahan jaman" serta pengalaman di dunia pergaulan dan networking sampai pada cara mengarahkan fokus itu sendiri melalui disiplin bahkan meditasi. Terakhir dalam BERSYUKUR ada ajakan untuk tahu batasan kebutuhan kita. Tahu kapan harus mengaatakan cukup. Bisa mengukur diri sehingga tidak kebelinger menjadi addict (kecanduan itu bukan hanya pada narkoba atau alkohol tapi juga bisa paada karir, uang, kekuasaan). Kenberanian untuk keluar dari zona nyaman dan keinginan untuk sharing dengan orang lain melalui pencapaian kita.
Mulai APRIL rajin rajin ngecek BLOG ini, karena setiap Segmen dan BAB akan Zara posting harian atau dua hari sekali ya. Semoga bermanfaat dan silahkan penasaran dulu :)
Salam
Zara
Tweet Hotel Room
No comments:
Post a Comment