Loe Gue End!
From email to big screen
Untuk yang belum tahu, Loe Gue End! Adalah kisah nyata yang dialami penulis novel Zara Zettira ZR. Saat ia memutuskan untuk kembali ke tanah air setelah lebih dari 15 tahun bermukim di Canada. Serentetan email dari penggemar (yang jarang dia buka lantaran kesibukan pindahan) menarik perhatiannya. Email berseri yang dikirim oleh seseorang yang mengaku bernama Alana itu akhirnya di tuliskan kembali dalam jalinan cerita dalam Blog www.zarazettirazr.blogspot.com
Melalui media social networking Blog dengan cerita Loe Gue End! Yang dimuat berseri dan berkesinambungan itu menjadi sebuah fenomena dengan angka hit counter yang rata-rata diatas 20 ribu hits perhari. Beberapa perusahaan mulai melirik blog itu dan menawarkan kerjasama memasang iklan namun ditolak dan akhirnya diarahkan untuk mensponsori penerbitan novel Loe Gue End! Atas permintaan pembaca blog maka Zara meneribitkan sendiri novel tersebut dibawah bendera penerbitan baru VINZA INC. Penjualan novel secara direct selling (tidak melalui took buku) mencapai angka cukup mengejutkan sekitar 60 ribu copy. Setelah cetakan terakhir barulah novel tersebut masuk ke jajaran took buku hingga sekarang.
Dari novel yang dalam kurun waktu 4 bulan itu mencapai angka penjualan diatas 60 ribu copy maka mulai banyak produser melirik untuk membeli film right Loe Gue End! Akhirnya Ganesha Production yang mengena di hati sang pemilik copyright dan dimulailah proses pembuatan film layar lebar Loe Gue End! Dengan visi yang cukup berbeda dengan film-film life style anak muda lainnya.
Loe Gue End! Adalah sebuah potret realita pergaulan anak muda dari kalangan atas-atas. Konon orang menggunakan narkoba atau miras untuk melarikan diri dari persoalan hidup atau menekan stress. Namun faktanya tidak sesederhana itu alas an yang membuat anak muda terjerumus menjadi pemakai narkoba. Mereka yang telah dan bisa memiliki segalanya sebenarnya tidak perlu menggunakan narkoba – karena toh mereka hidup tanpa problema. Jadi ada faktor faktor lain yang membuat manusia bersahabat dengan narkoba.
Sisi manusia sering dilupakan dalam penanggulangan masalah narkoba khususnya dikalangan anak muda. Mengapa anak muda yang disorot ? Karena merekalah benteng pertahanan masa depan bangsa ini. Jika sejak muda terjerumus maka sulit bagi mereka untuk menjadi manusia dewasa yang bebas narkoba. Angka keberhasilan REHAB yang didapat dari sumber Yayasan Stigma dan sumber0sumber data lainnya rata-rata menyebutkan 10% saja tingkat keberhasilan rehabilitasi. Sisanya akan kembali menjadi pemakai begitu keluar dari rehabilitasi.
Kesulitan untuk melepaskan diri dari cengkraman narkoba inilah yang berusaha dikupas secara lebih detail dalam Loe Gue End! Dengan kata lain mengatasi masalah narloba bukan sekedar tugas aparat menggerebek dan menangkapi para penyelundup pengedar dan bandarnya saja. Bukan hanya “Barang” nya yang di cari dan disita atau pengedarnya yang dipenjara. Tapi yang lebih penting justru pembinaan manusianya khususnya generasi muda. Jika ada kebutuhan (permintaan) maka ada penyediaan. Itulah hokum ekonomi. Suplai ada karena demand ada. Jadi “demand” alias “kebutuhan” akan narkoba inilah yang harus klebih diberi perhatian. Bagaimana caranya menghimbau generasi muda agar tidak muncul “keinginan” untuk mencoba sama sekali?
Pengalaman adalah guru yang terbaik. Belajar dari pengalaman orang lain seringkali adalah jalan terbaik. Pengalaman dari Alana yang kini diangkat ke layar lebar diharapkan bisa memberikan gambaran audio visual lebih detail dari sekedar tulisan dalam novel. Dan kiranya bisa menjadi sebuah pengalaman yang bisa menjadi pelajaran atau acuan bagi kita semua agar jangan MENCOBA dan jauhilah narkoba karena resikonya sangat besar diluar bayangan atau persepsi kita selama ini. Loe Gue End! Juga menampilkan problema psikologis yang dialami generasi muda pada umumnya melalui karakter 6 sahabat Alana.
Setiap manusia punya latar belakang berbeda dan kehidupan yang berbeda. Namun pada hakekatnya persoalan bathin anak muda bisa diambil kesamaan yang mendasar. Apakah problem mendasar yang sering menjadi trigger (pemicu) kebutuhan akan narkoba dan miras? Semoga jawabannya bisa di temukan di film Loe Gue End!
NOTE : 2 foto yang nyelip diatas adalah 2 CASTS yang ON BOARD yaitu SYS NS (sebagai Papa Alana) dan Tracy (sebagai Santika)
Tweet Hotel Room
I believe, everything happens for reason. A journal of a mother, lover, writer, friend and women - Inspired by Life www.zarazettira.com
Monday, June 18, 2012
Saturday, June 16, 2012
LOE GUE END! The Movie Update
Reading days....
Kalau ada yang mengira bikin film itu cepet atau mengira kerjaan artis itu enak dan gampang , pasti berubah pikiiran sehabis baca artikel ini. Untuk yang udah tau, silahkan baca juga ya...he he he
Setelah artis artis terpilih maka step selanjutanya adalah READING yang dipimpin oleh ACTING COACH. Setelah beres urusan sign contract langsung deh mereka menerima schedule "reading" alias latihan pendalaman karakter. Selain mendalami karakter yang diperankan Coach juga akan menjalin "chemistry" antar pemain. Maklum, beberapa orang yang belum pernah main bareng (bahkan ada juga yang baru kenal di produksi ini) pasti kan kagok untuk bergaya akrab. Dalam Loe Gue End! dikisahkan 7 sahabat yang sudah sekian lama menjalin persahabatan yang begitu kompak sampai sudah seperti saudara sendiri. Karena itu factor chemistry jadi sangat penting. Kebersamaan dan seringnya menghabiskan waktu bersama saat Reading Session akan banyak membantu menuimbulkan suasana akrab itu nantinya.
Dalam pre prod Loe Gue End! , ada beberapa kendala diantaranya lokasi reading yang tadinya dilakukan di kantor dirasakan terlalu jauh bagi sebagian besar talents (artis). pada hari pertama yang telat hampir semua karena macet dan kejauhan . belum lagi yang pada nyasar gak bisa menemukan alamat yang dimaksud (kan ada google maps ya buat smartphones and android hello.... hehehe) Jadi akhirnya untuk kenyamanan bersama dan mengikuti suara terbanyak (kita demokratis lho di produksi ini LOL) maka dicarilah lokasi reading yang posisinya tak jauh dari rumah talents yang bersangkutan yaitu di Jakarta Selatan.
Mba Line Producer Santi dan Mba Casting kita Sarah dari Headline Talent Management akhirnya sepakat memilih Studio Gaharu di bilangan Cipete sebagai markas team Reading. Hasilnya cukup memuaskan karena lebih efektif menurut mas ADJIE acting coach kita waktu keterlambatan hadir menurun drastis hehe walau tetep ada aja sih yang telat karena kesibukan lainnya. Namun membandingkan dengan produksi produksi sebelumnya, talents Loe Gue End menurut saya pribadi cukup on time dan kooperatif. sesekali saya mampir ke lokasi gaharu untuk ngobrol-ngobrol santai dengan semua. Maksudnya kalau ada keluhan atau kendala apapun bisa diomongin secara santai dan suasana CUR COL langsung sama bu Produser (saya maksudnyaaaaaaa )
Berikut beberapa gambar gambar yang saya curi saat Reading hari ke 4.
SEKIAN CATATAN SAYA DAN MPOK SARAH dari Reading locatiooooonnnn . Salam...
Tweet Hotel Room
Reading days....
Kalau ada yang mengira bikin film itu cepet atau mengira kerjaan artis itu enak dan gampang , pasti berubah pikiiran sehabis baca artikel ini. Untuk yang udah tau, silahkan baca juga ya...he he he
Setelah artis artis terpilih maka step selanjutanya adalah READING yang dipimpin oleh ACTING COACH. Setelah beres urusan sign contract langsung deh mereka menerima schedule "reading" alias latihan pendalaman karakter. Selain mendalami karakter yang diperankan Coach juga akan menjalin "chemistry" antar pemain. Maklum, beberapa orang yang belum pernah main bareng (bahkan ada juga yang baru kenal di produksi ini) pasti kan kagok untuk bergaya akrab. Dalam Loe Gue End! dikisahkan 7 sahabat yang sudah sekian lama menjalin persahabatan yang begitu kompak sampai sudah seperti saudara sendiri. Karena itu factor chemistry jadi sangat penting. Kebersamaan dan seringnya menghabiskan waktu bersama saat Reading Session akan banyak membantu menuimbulkan suasana akrab itu nantinya.
Dalam pre prod Loe Gue End! , ada beberapa kendala diantaranya lokasi reading yang tadinya dilakukan di kantor dirasakan terlalu jauh bagi sebagian besar talents (artis). pada hari pertama yang telat hampir semua karena macet dan kejauhan . belum lagi yang pada nyasar gak bisa menemukan alamat yang dimaksud (kan ada google maps ya buat smartphones and android hello.... hehehe) Jadi akhirnya untuk kenyamanan bersama dan mengikuti suara terbanyak (kita demokratis lho di produksi ini LOL) maka dicarilah lokasi reading yang posisinya tak jauh dari rumah talents yang bersangkutan yaitu di Jakarta Selatan.
Mba Line Producer Santi dan Mba Casting kita Sarah dari Headline Talent Management akhirnya sepakat memilih Studio Gaharu di bilangan Cipete sebagai markas team Reading. Hasilnya cukup memuaskan karena lebih efektif menurut mas ADJIE acting coach kita waktu keterlambatan hadir menurun drastis hehe walau tetep ada aja sih yang telat karena kesibukan lainnya. Namun membandingkan dengan produksi produksi sebelumnya, talents Loe Gue End menurut saya pribadi cukup on time dan kooperatif. sesekali saya mampir ke lokasi gaharu untuk ngobrol-ngobrol santai dengan semua. Maksudnya kalau ada keluhan atau kendala apapun bisa diomongin secara santai dan suasana CUR COL langsung sama bu Produser (saya maksudnyaaaaaaa )
Berikut beberapa gambar gambar yang saya curi saat Reading hari ke 4.
SEKIAN CATATAN SAYA DAN MPOK SARAH dari Reading locatiooooonnnn . Salam...
Tweet Hotel Room
Thursday, June 14, 2012
WAJAH-WAJAH di LOE GUE END!
Setelah melewati proses casting yang cukjup lama (2 bulan lebih) dengan bantuan HEADLINE Talent Management mas Reza dan Mba Sarah kerja keras melakukan casting untuk mendapatkan pemain-pemain yang karakternya sesuai dengan keinginan saya (penulis alias pencipta karakter) dengan masukan dari mas Awi Suryadi sutradaranya, Chetan yang produser sekaligus creative directornya, Nisha dan juga "Uncle"
Dari sekian banyak yang kami rasa cocok terbentur dengan berbagai kendala, terutama SKEDUL dari artis yang bersangkutan. Jadi kalau banyak yang nanya "Mbak kok ngga pake artis A or artis C sih?" inilah jawabannya kenapa kadang saya mau si A tapi ngga bisa. Salah satunya karena skedul. Kedua karena sudah exclusive kontrak dengan sebuah production house. Ketiga karena juga tentunya tak lepas dari budget produksi he he... (jujur dot com)
Di detik detik terakhir akhirnya terpilih sebagai main cast : Nadine Alexandra (ALANA) Dion Wiyoko (RADIT) dan Dimas Beck (TIMO)
dan nama nama Claudia Hidayat sebagai ADRIANNA, Manohara Odelia sebagai VIRA
Ada sebuah 'twist" di filmnya (inilah kehebatan mas Archie Hakigery dalam menginterpretasikan novel saya) yang membuat surprise dengan kehadiran saya Zara Zettira sang penulis di dalam jalinan cerita yang saya percayakan pada AMANDA SOEKASAH. Thanks sis.
Di dalam film ini juga sahabat-sahabat selebriti saya, sahabat masa kecil saya akan tampil sebagai CAMEO. Indahnya berbagi...indahnya punya sahabat banyak yang siap membantu dan mau partisipasi dalam karya saya. Mas Katon Bagaskara, Mike Lewis, Ade Andrini insyallah akan tampil juga.
Sahabat lain yang akan membantu kami adalah WULAN dari STIGMA sebagai advisor drug related scene dan mas Maman Suherman wartawan senior yang akan membantu kelancaran acara pres con kami.
Masih banyak terimakasih yang mau saya sampaikan...tapi kita sambung di catatan berikutnya yaaaaaa. For now...here are the faces that will be transformed into Loe Gue End! Character!!!
Tweet Hotel Room
Setelah melewati proses casting yang cukjup lama (2 bulan lebih) dengan bantuan HEADLINE Talent Management mas Reza dan Mba Sarah kerja keras melakukan casting untuk mendapatkan pemain-pemain yang karakternya sesuai dengan keinginan saya (penulis alias pencipta karakter) dengan masukan dari mas Awi Suryadi sutradaranya, Chetan yang produser sekaligus creative directornya, Nisha dan juga "Uncle"
Dari sekian banyak yang kami rasa cocok terbentur dengan berbagai kendala, terutama SKEDUL dari artis yang bersangkutan. Jadi kalau banyak yang nanya "Mbak kok ngga pake artis A or artis C sih?" inilah jawabannya kenapa kadang saya mau si A tapi ngga bisa. Salah satunya karena skedul. Kedua karena sudah exclusive kontrak dengan sebuah production house. Ketiga karena juga tentunya tak lepas dari budget produksi he he... (jujur dot com)
Di detik detik terakhir akhirnya terpilih sebagai main cast : Nadine Alexandra (ALANA) Dion Wiyoko (RADIT) dan Dimas Beck (TIMO)
dan nama nama Claudia Hidayat sebagai ADRIANNA, Manohara Odelia sebagai VIRA
Ada sebuah 'twist" di filmnya (inilah kehebatan mas Archie Hakigery dalam menginterpretasikan novel saya) yang membuat surprise dengan kehadiran saya Zara Zettira sang penulis di dalam jalinan cerita yang saya percayakan pada AMANDA SOEKASAH. Thanks sis.
Di dalam film ini juga sahabat-sahabat selebriti saya, sahabat masa kecil saya akan tampil sebagai CAMEO. Indahnya berbagi...indahnya punya sahabat banyak yang siap membantu dan mau partisipasi dalam karya saya. Mas Katon Bagaskara, Mike Lewis, Ade Andrini insyallah akan tampil juga.
Sahabat lain yang akan membantu kami adalah WULAN dari STIGMA sebagai advisor drug related scene dan mas Maman Suherman wartawan senior yang akan membantu kelancaran acara pres con kami.
Masih banyak terimakasih yang mau saya sampaikan...tapi kita sambung di catatan berikutnya yaaaaaa. For now...here are the faces that will be transformed into Loe Gue End! Character!!!
Tweet Hotel Room
DIBALIK SEBUAH KARYA PASTI ADA MISI
Loe Gue End! The Movie dan narkoba
Sebelumnya, terimakasih untuk Irine Roba yang telah membantu dan memahami visi saya untuk mendapatkan sebuah wadah anti narkoba yang disemangati oleh anak muda dan kalau bisa mantan pecandu narkoba.
Melalui sinetron bernafaskan religi yang dibintangi Tamara Blezinsky beberapa tahun lampau, sebenarnya saya telah tertarik pada benda yang katanya "maksiat" yang berjulukan narkoba (narkotik dan obat obatan yang menyebabkan kecanduan) . 15 tahun lebih di Toronto saya banyak mengamati cara cara pemerintahn dan lembaga swadaya masyarakat menanggulangi bahaya ini - tanpa alasan yang jelas. Murni sebuah ketertarikan. Karena bagi saya cara penanggulangan narkoba kadang seperti buah simalakama. Di Canada sempat ada pro kontra saat disediakannya "shot room". Semacam 'smoking room" tapi bukan untuk merokok melainkan untuk "ngedrugs". Disana bahkan disediakan alat suntik steril baru. Tujuannga: mencehag penularan penyakit berbahaya (HIV or AIDS misalnya) melalui penggunaan jarum suntik para pecandu narkoba. Namun kesannya seperti "memfasilitasi" para narkoba melakukan kegiatan berbahaya itu. Sama halnya seperti memberikan kondom pada remaja SMA. Terkesan mendukung dan membenarkan sex bebas pra nikah. Tapi kalau kita lihat dari sisi lain tindakan itu sebenarnya ada bagusnya. yaitu 'meminimalisir" resiko lanjutan dan menerima fakta yang ada.
Kenyataan ini barangkali yang membuat saya tertarik selalu mengamati. bahkan acara tv INTERVENTION tak pernah saya lewatkan. Jika saya tanya pada diri sendiri, apa alasan saya tertarik? Saya bukan pecandu, tak seorangpun keluarga saya pecandu, dengan kata lain tidak ada pengalaman traumatis yang bisa jadi alasan ketertarikan saya. Jadi barangkali jawaban yang pakling tepat adalah : it was meant to be. Mungkin ketertarikan itu adalah sebuah insiprasi...petunjuk.. bahwa saya bisa melakukan sesuatu (walau kecil) melalui talenta saya, untuk membantu penyuluhan penanggulangan masalah ini.
Di sebuah sore saya berbincang dengan Wulan yang mantan pemakai (pakaw istilahnya) dan kini telah berhenti total dan bahkan membidani lahirnya STIGMA sebuah yayasan orgnaisasi yang bergerak dibidang penanggulangan narkoba dan manusianya. Faktor manusia ternyata sering dilupakan. Sehingga penanggulangan narkoba menjadi identik dengan "kekerasan". Percakapan serius namun terasa hangat dari hati kehati - seakan berbagi pengalaman. Saling menjawab, saling bertanya.
Di usia saya yang sudah 42 tahun (going on 43!!! Oh my God how time flies!) saya tentunya menyaksikan lebih banyak kasus kasus narkoba di beberapa jaman yang mungkin Wulan belum lahir :) Tapi mendengar cerita dari mantan mantan pemakai sungguh sebuah journey yang berharga buat saya. Sama halnya ketika saya mendengar cerita dari ALANA (penutur ide cerita Loe gue End!)
Singkat kata, akhirnya saya meminta dukungan STIGMA yayasan yang dikomandoi oleh Wulan, untuk menjadi pembicara - penyambung misi saya dibalik novel berkemas Life Style Anak Muda Socialite Metropolis. Semoga dari sebuah karya yang "HITS" dan disuka, kami bisa menyelipkan sebuah "pesan dan makna" tanpa sama sekali menggurui. Bagi saya pribadi, lebih baik menyampaikan 1 pesan yang bisa mencapai ribuan orang daripada berusaha menjejalkan ribuan pesan dalam karya yang hanya dinikmati 10 orang.
Sebuah iklan yang elegan biasanya lebih mengena dan menyentuh konsumen ketimbang iklan yang "hard core" sehingga terkesan "norak" dan ketahuan banget itu jualan. Maka harapan kami semua yang berada di jajaran produksi film Loe Gue End! adalah semoga pesan yang tersirat secara halus ini bisa dinikmati dan diresapi lebih dalam. Karena Loe Gue End! adalah sebuah fakta - potret dari ketidak perdulian atau ketidak tahuan kita akan bahaya narkoba.
Menjelang hari ANTI NARKOBA 26 Juni nanti, kiranya kehadiran Loe Gue End! timingnya cukup tepat (tanpa disengaja juga! saya baru tahu hari ini saat ketemu Wulan tentang hari anti narkoba dan kekerasan sedunia itu! Subhanallah kok bisa pas?) Karena Loe Gue End! Insyallah akan memulai shooting tanggal 23 Juni ini. Mohon doanya agar melalui sebuah media hiburan (bukan penyuluhan loh ya...) kami bisa menebar pesan dan meningkatkan 'awarness' alias keperdulian kita akan adanya bahaya ini . Dimana saja kita berada, siapapun kita tua muda kaya miskin, semua terancam. Dan bagi yang telah terperosok masih ada jalan keluar. Kita semua sama... bedanya ada yang adicted dengan nharkoba ada yang adicted (ketagihan) korupsi, ketagihan alkohol, ketagihan judi, ketagihan internet , ketagihan video game. dan sebagainya.
Saya yakin di hati kecil semua Pengguna/pecandu narkoba ada sebersit rasa bersalah dan keinginan untuk berhenti-keluar dari lingkaran setan itu. So hang on there... you are not alone because we are here to help those who are seeking for help....
Salam Loe Gue End!
Tweet Hotel Room
Loe Gue End! The Movie dan narkoba
Sebelumnya, terimakasih untuk Irine Roba yang telah membantu dan memahami visi saya untuk mendapatkan sebuah wadah anti narkoba yang disemangati oleh anak muda dan kalau bisa mantan pecandu narkoba.
Melalui sinetron bernafaskan religi yang dibintangi Tamara Blezinsky beberapa tahun lampau, sebenarnya saya telah tertarik pada benda yang katanya "maksiat" yang berjulukan narkoba (narkotik dan obat obatan yang menyebabkan kecanduan) . 15 tahun lebih di Toronto saya banyak mengamati cara cara pemerintahn dan lembaga swadaya masyarakat menanggulangi bahaya ini - tanpa alasan yang jelas. Murni sebuah ketertarikan. Karena bagi saya cara penanggulangan narkoba kadang seperti buah simalakama. Di Canada sempat ada pro kontra saat disediakannya "shot room". Semacam 'smoking room" tapi bukan untuk merokok melainkan untuk "ngedrugs". Disana bahkan disediakan alat suntik steril baru. Tujuannga: mencehag penularan penyakit berbahaya (HIV or AIDS misalnya) melalui penggunaan jarum suntik para pecandu narkoba. Namun kesannya seperti "memfasilitasi" para narkoba melakukan kegiatan berbahaya itu. Sama halnya seperti memberikan kondom pada remaja SMA. Terkesan mendukung dan membenarkan sex bebas pra nikah. Tapi kalau kita lihat dari sisi lain tindakan itu sebenarnya ada bagusnya. yaitu 'meminimalisir" resiko lanjutan dan menerima fakta yang ada.
Kenyataan ini barangkali yang membuat saya tertarik selalu mengamati. bahkan acara tv INTERVENTION tak pernah saya lewatkan. Jika saya tanya pada diri sendiri, apa alasan saya tertarik? Saya bukan pecandu, tak seorangpun keluarga saya pecandu, dengan kata lain tidak ada pengalaman traumatis yang bisa jadi alasan ketertarikan saya. Jadi barangkali jawaban yang pakling tepat adalah : it was meant to be. Mungkin ketertarikan itu adalah sebuah insiprasi...petunjuk.. bahwa saya bisa melakukan sesuatu (walau kecil) melalui talenta saya, untuk membantu penyuluhan penanggulangan masalah ini.
Di sebuah sore saya berbincang dengan Wulan yang mantan pemakai (pakaw istilahnya) dan kini telah berhenti total dan bahkan membidani lahirnya STIGMA sebuah yayasan orgnaisasi yang bergerak dibidang penanggulangan narkoba dan manusianya. Faktor manusia ternyata sering dilupakan. Sehingga penanggulangan narkoba menjadi identik dengan "kekerasan". Percakapan serius namun terasa hangat dari hati kehati - seakan berbagi pengalaman. Saling menjawab, saling bertanya.
Di usia saya yang sudah 42 tahun (going on 43!!! Oh my God how time flies!) saya tentunya menyaksikan lebih banyak kasus kasus narkoba di beberapa jaman yang mungkin Wulan belum lahir :) Tapi mendengar cerita dari mantan mantan pemakai sungguh sebuah journey yang berharga buat saya. Sama halnya ketika saya mendengar cerita dari ALANA (penutur ide cerita Loe gue End!)
Singkat kata, akhirnya saya meminta dukungan STIGMA yayasan yang dikomandoi oleh Wulan, untuk menjadi pembicara - penyambung misi saya dibalik novel berkemas Life Style Anak Muda Socialite Metropolis. Semoga dari sebuah karya yang "HITS" dan disuka, kami bisa menyelipkan sebuah "pesan dan makna" tanpa sama sekali menggurui. Bagi saya pribadi, lebih baik menyampaikan 1 pesan yang bisa mencapai ribuan orang daripada berusaha menjejalkan ribuan pesan dalam karya yang hanya dinikmati 10 orang.
Sebuah iklan yang elegan biasanya lebih mengena dan menyentuh konsumen ketimbang iklan yang "hard core" sehingga terkesan "norak" dan ketahuan banget itu jualan. Maka harapan kami semua yang berada di jajaran produksi film Loe Gue End! adalah semoga pesan yang tersirat secara halus ini bisa dinikmati dan diresapi lebih dalam. Karena Loe Gue End! adalah sebuah fakta - potret dari ketidak perdulian atau ketidak tahuan kita akan bahaya narkoba.
Menjelang hari ANTI NARKOBA 26 Juni nanti, kiranya kehadiran Loe Gue End! timingnya cukup tepat (tanpa disengaja juga! saya baru tahu hari ini saat ketemu Wulan tentang hari anti narkoba dan kekerasan sedunia itu! Subhanallah kok bisa pas?) Karena Loe Gue End! Insyallah akan memulai shooting tanggal 23 Juni ini. Mohon doanya agar melalui sebuah media hiburan (bukan penyuluhan loh ya...) kami bisa menebar pesan dan meningkatkan 'awarness' alias keperdulian kita akan adanya bahaya ini . Dimana saja kita berada, siapapun kita tua muda kaya miskin, semua terancam. Dan bagi yang telah terperosok masih ada jalan keluar. Kita semua sama... bedanya ada yang adicted dengan nharkoba ada yang adicted (ketagihan) korupsi, ketagihan alkohol, ketagihan judi, ketagihan internet , ketagihan video game. dan sebagainya.
Saya yakin di hati kecil semua Pengguna/pecandu narkoba ada sebersit rasa bersalah dan keinginan untuk berhenti-keluar dari lingkaran setan itu. So hang on there... you are not alone because we are here to help those who are seeking for help....
Salam Loe Gue End!
Tweet Hotel Room
Tuesday, June 12, 2012
UP DATE!!! READ ALL ABOUT IT!!!
CASTING LOE GUE END! The Movie
Proses casting memakan waktu cukup lama hampir 2 bulan disamping proses penulisan scenario. Sebelum memutuskan ada beberapa nama penulis dan sutradara yang kami ajak ngobrol. Bahkan scenario juga ditulis oleh 2 penulis sebelum akhirnya kami merasa SREG dengan tulisan sang SUHU mas ARCHIE HAKIGERY. Sepertinya si mas ini yang paling pas visualisasinya mengenai isi novel ini. Bahkan saya salut karena mas Archie member sudut pandang baru yang FRESH dan memperkaya nuansa filmnya nanti. Kenapa Zara ngga nulis sendiri skenarionya? Pasti pertanyaannya kan gitu ya secara aku sendiri penulis hehe. Karena aku takut terjebak dan bias dengan novelku. Karena sebenarnya penulisan novel dan scenario film itu sangat beda. Di novel cenderung memperpanjang dan member sebanyak mungin detail secara “bahasa” agar pembaca bisa membayangkan. Sedangkan di film kita harus memikirkan visual dan flow cerita agar penonton tidak bosan dan selalu penuh surprises dari adegan ke adegan . Menjelaskan tanpa member tahukan ending (jangan sampai ketebak tapi cerita tetep harus ngalir jelas- susah kan? Hehe) Karena novelnya aku yang nulis maka scenario sebaiknya orang lain agar ada PENAMBAHAN MAKNA dan PENYEMPITAN materi . Kata lainnya ada “nafas baru” begitu kira kira.
Sutradara yang paling SREG dengan scenario mas Archie adalah mas Awi. Kelihatan sekali kalau sutradara semangat setelah baca skenarionya! Dan semangat (passion) itu nantinya akan semakin MEMPERKAYA lagi jarya film nya. Alhamdulilah. Akhirnya tim inti sudah dapat sekarang tinggal casting. Casting kami putuskan di handle oleh Headline talent Management yang dikomnadoi oleh Reza dan Sarah. Jadi semua proses dilakukan di Headline head quarter di bilangan Bangka-Kemang. Tim penulis produser dan sutradara member masukan dan yang nanti mencari adalah casting officer.
Beberapa nama muncul dan gugur. Yang tadinya kita anggap cocok ternyata setelah audisi kurang oke. Yang tadinya ngga oke bisa bisa setelah audisi malah keliatan oke. Belum lagi soal skedul artis . Kebanyakan mentok di sekdul artis yang bersangkutan. Ada yang hanya bisa shoot 3 hari, 5 hari dan sebagainya yang nanti akan mengganggu kinerja shooting yang telah disusun tim Mas Awi. Akhirnya Alhamdulilah nama-nama inilah yang terpilih. Semuanya tinggi badannya hampir diatas 175 cm, hehehe .
Alana : Nadine Alexandra Perempuan 22thn, cantik, indo, tubuh
Zara Zetira : Amanda Soekasah
Papa Alana : Frans Tumbuan
Timo : Dimas
Lina : Kelly
Radit : Dion
Adriana : Claudia Hidayat
Selebihnya aku simpen dulu ya untuk surprise dan UPDATE berikutnya. Ikutin terus blog ini, dan please bantu RT kesitus dan milis tetangga yaaaa . Karena selain artis aku juga akan undang beberapa FOLOWERS Twitter untuk ikutan shooting sebagai CAMEO dan EXTRA. Berminat? Nanti diumumkan jadwal dan syarat2nya….
That’s it for now…
Tweet Hotel Room
CASTING LOE GUE END! The Movie
Proses casting memakan waktu cukup lama hampir 2 bulan disamping proses penulisan scenario. Sebelum memutuskan ada beberapa nama penulis dan sutradara yang kami ajak ngobrol. Bahkan scenario juga ditulis oleh 2 penulis sebelum akhirnya kami merasa SREG dengan tulisan sang SUHU mas ARCHIE HAKIGERY. Sepertinya si mas ini yang paling pas visualisasinya mengenai isi novel ini. Bahkan saya salut karena mas Archie member sudut pandang baru yang FRESH dan memperkaya nuansa filmnya nanti. Kenapa Zara ngga nulis sendiri skenarionya? Pasti pertanyaannya kan gitu ya secara aku sendiri penulis hehe. Karena aku takut terjebak dan bias dengan novelku. Karena sebenarnya penulisan novel dan scenario film itu sangat beda. Di novel cenderung memperpanjang dan member sebanyak mungin detail secara “bahasa” agar pembaca bisa membayangkan. Sedangkan di film kita harus memikirkan visual dan flow cerita agar penonton tidak bosan dan selalu penuh surprises dari adegan ke adegan . Menjelaskan tanpa member tahukan ending (jangan sampai ketebak tapi cerita tetep harus ngalir jelas- susah kan? Hehe) Karena novelnya aku yang nulis maka scenario sebaiknya orang lain agar ada PENAMBAHAN MAKNA dan PENYEMPITAN materi . Kata lainnya ada “nafas baru” begitu kira kira.
Sutradara yang paling SREG dengan scenario mas Archie adalah mas Awi. Kelihatan sekali kalau sutradara semangat setelah baca skenarionya! Dan semangat (passion) itu nantinya akan semakin MEMPERKAYA lagi jarya film nya. Alhamdulilah. Akhirnya tim inti sudah dapat sekarang tinggal casting. Casting kami putuskan di handle oleh Headline talent Management yang dikomnadoi oleh Reza dan Sarah. Jadi semua proses dilakukan di Headline head quarter di bilangan Bangka-Kemang. Tim penulis produser dan sutradara member masukan dan yang nanti mencari adalah casting officer.
Beberapa nama muncul dan gugur. Yang tadinya kita anggap cocok ternyata setelah audisi kurang oke. Yang tadinya ngga oke bisa bisa setelah audisi malah keliatan oke. Belum lagi soal skedul artis . Kebanyakan mentok di sekdul artis yang bersangkutan. Ada yang hanya bisa shoot 3 hari, 5 hari dan sebagainya yang nanti akan mengganggu kinerja shooting yang telah disusun tim Mas Awi. Akhirnya Alhamdulilah nama-nama inilah yang terpilih. Semuanya tinggi badannya hampir diatas 175 cm, hehehe .
Alana : Nadine Alexandra Perempuan 22thn, cantik, indo, tubuh
Zara Zetira : Amanda Soekasah
Papa Alana : Frans Tumbuan
Timo : Dimas
Lina : Kelly
Radit : Dion
Adriana : Claudia Hidayat
Selebihnya aku simpen dulu ya untuk surprise dan UPDATE berikutnya. Ikutin terus blog ini, dan please bantu RT kesitus dan milis tetangga yaaaa . Karena selain artis aku juga akan undang beberapa FOLOWERS Twitter untuk ikutan shooting sebagai CAMEO dan EXTRA. Berminat? Nanti diumumkan jadwal dan syarat2nya….
That’s it for now…
Tweet Hotel Room
Monday, June 11, 2012
LOE GUE END! The Movie - FINALLY!
Good things comes to those who waits (hal hal bagus datang pada mereka yang sabar menunggu waktunya)
Kata-kata itu salah satu wejangan almarhum ayah saya - obat sabar dikala saya ngga sabaran (maklum waktu itu kan masih muda ya hehe skarang sudah sabar banged)
Ketika novel Loe Gue End menjadi best seller direct selling (dijual direct tidak titip or konsinyasi di toko buku) dan blog inipun mencapai hits yang sempat membuat saya dikontak google (ehem) - mulai banyak produser yang menghubungi saya untuk membeli hak cipta film (movie right) nya.
Beberapa diantaranya sempat ketemu dan ngobrol cukup serius dan saya pertimbangkan. Tapi semua mental. Bukan karna saya jual mahal atau sok tau, tapi karena saya punya tanggung jawab pada smua pembaca novel ini. Jadi saya harus bisa terlibat langsung dalam produksi - ga bisa hanya jual right terus menyerahkan semua pada produser.
Pembaca setia saya pasti tau kalau ciri khas tulisan Zara adalah: selalu beda-beda gayanya ! Hihihi. Demikian halnya sebagai juga insan perfilman maka saya ingin membuat film yang BEDA. Baik secara cerita dan look (visualnya) dan pemain2nya juga.
Alhamdulilah sejak launching nov 2011 lalu akhirnya Maret 2012 saya bertemu dengan teman lama sebut saja inisialnya C (jiaaahhh misteri banget ya kaya Alana aja!!! ) Sebelum bicara soal Loe Gue End kami sering ketemu untuk ngobrol2 biasa dan ternyata banyak kecocokan!
Dalam sejarah perjalanan karir saya, hampir semua urusan bisnis dan kerja berawal dan berdasar pada persahabatan. Persahabatan yang bisa kita dapat darimana saja, selama kita tidak judgemental dan menggunakan hati serta sedikit pertimbangan rasio tentunya. demikian juga awal pertalian kerjasama saya dengan si C ini :) Sebut aja Ganesha Picture yaaaaa hehehe. Dari persahabatan muncul kecocokan termasuk dalam mendisuksikan novel Loe Gue end! terakhir tumbuh kepercayaan. Bahwa dengan visi yang sama insyallah harapan saya untuk film Loe Gue End! bisa terwujud.
kamipun ber partneran dengan kata lain semua diputuskan bersama dan saya punya keterlibatan langsung sejak awal. Mulai memilih pemain sutradara dan sebagainya kita putuskan bersama dengan kesepakatan suara terbanyak.
Hasilnya, setelah 2 bulan kini OFFICIALLY Loe Gue End the movie akan start shooting tanggal 23 Juni 2012 Insyallah release di bulan october 2012. IKUTI terus info pemain, dan behind the scene NEWS gress di blog saya ini!!! Doanya juga kami harapkan. Insyallah Loe Gue End! menjadi sebuah karya film yang bisa diingat dan melegenda seperti karya serial radio saya dahulu yang difilmkan berjudul Catatan Si Boy.
penulis skenario Loe Gue End! adaah mas Archie Hakigery dan Sutradaranya mas Awi Suryadi. Pemain pemainnya? Tunggu blog berikutnya ya!!!!
Tweet Hotel Room
Subscribe to:
Posts (Atom)